Sabtu, 28 Disember 2024

SYAFAAT SHOLAWAT DI ALAM BARZAKH

 


Dikisahkan oleh Syaikh Syibli bahwa setelah salah seorang tetangganya wafat, ia bermimpi tentangnya, dan dalam mimpi itu ia bertanya kepada tetangganya itu: "Apa yang Allah perbuat terhadapmu?"

Ia menjawab: "Wahai Syaikh! Kengerian-kengerian luar biasa yang aku saksikan di dalam Kubur dan aku dibuat sangat menderita karenanya. Aku sampai tidak bisa berkata-kata ketika kulihat Malaikat Munkar wa Nakir.

Aku berkata dalam diriku, "Aduhai celakanya aku! Apakah azab benar-benar telah menghampiriku?".

"Di dunia aku adalah seorang Muslim dan wafat dalam agama Islam, kemudian kedua malaikat itu memintaku menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan keras".

Tiba-tiba muncul seorang lelaki berwajah indah dan beraroma harum dan menempatkan dirinya di antara aku dan kedua Malaikat, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kedua Malaikat itu dan dengan cara terbaik. 

Kemudian aku bertanya kepadanya, "Siapa engkau?" Semoga Allah merahmatimu".

Ia menjawab, "Aku adalah Sholawat "Allohumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad", yang engkau selalu baca untuk Muhammad dan Keluarga Muhammad".

"Sesungguhnya aku diperintahkan dan diberi tanggung jawab untuk menolong dan menyelamatkanmu kapanpun engkau butuhkan dan di manapun'."

Sumber Kitab: Al-Sholawat Miftah Hallil Musykilat, Ali Qazweini,hal : 96.


KISAH IMAM SYAFI’I MENULIS DENGAN JARI DAN TELAPAK TANGANNYA

Di usianya yang masih belia, Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’ atau biasa dikenal dengan sebutan Imam Syafi’i mengikuti pengajian Kitab Al-Muwaththa’ yang diasuh oleh penulisnya, yakni Imam Malik bin Anas RA, pendiri Mazhab Maliki, di Madinah.

Pada saat itu, Imam Malik menyampaikan materi sebanyak 18 hadis lengkap dengan penjelasannya yang panjang lebar. Di tengah-tengah penjelasannya, Imam Malik melihat sosok Imam Syafi kecil yang memain-mainkan jari-jari dan telapak tangannya di antara kerumunan orang-orang yang mendengarkan pengajiannya.

Ketika pengajian telah usai, Imam Malik memanggil Imam Syafi’i dan ditanya siapakah namanya dan dari mana ia berasal. Imam Syafi’i pun memperkenalkan dirinya kepada sang guru.

Lantas, Imam Malik pun mengungkapkan rasa penasarannya. “Tadi aku lihat kamu memainkan jari-jarimu di atas telapak tanganmu. Benarkah itu?”

“Tidak.” jawab Imam Syafi’i.

“Justru ketika engkau menjelaskan sebuah hadis maka aku menulisnya dengan jari di telapak tanganku. Apabila engkau menghendaki, aku akan menyampaikan kembali apa yang telah engkau ajarkan kepada kami.” lanjut Imam Syafi’i meyakinkan gurunya.

“Silahkan.” perintah Imam Malik kepada Imam Syafi’i.

Akhirnya, Imam Syafi’i pun menjelaskan ulang 18 hadis lengkap dengan penjelasannya sama persis seperti apa yang telah dijelaskan oleh Imam Malik.

Melihat hal itu, Imam Malik pun takjub melihat kecerdasan yang dimiliki murid barunya, yakni Imam Syafi’i kecil. Bahkan Imam Malik berpesan, “Wahai Muhammad (bin Idris asy-Syafi’), bertakwalah kepada Allah SWT. Sungguh di waktu yang akan datang, kau akan menjadi orang besar.” Wallahu a’lam

Referensi dari kitab Al-Manhaj As-Sawi, karya Habib Zein bin Ibrahim bin Smith, halaman 146.

SYAFAAT SHOLAWAT DI ALAM BARZAKH

  Dikisahkan oleh Syaikh Syibli bahwa setelah salah seorang tetangganya wafat, ia bermimpi tentangnya, dan dalam mimpi itu ia bertanya kepad...