Sabtu, 11 Disember 2021

PESAN-PESAN RASULULLAH - Wanita Pun Terfitnah Oleh Laki-Laki

Gambar Hiasan

 
Banyak dalil yang menunjukkan bahwa Allah dan Rasul-nya memperingatkan kaum lelaki terhadap bahaya fitnah wanita. Fitnah wanita di sini maknanya cobaan dan penyimpangan agama yang disebabkan oleh wanita.

Allah Ta’ala berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS. Al Imran: 14).

Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam bersabda,

ما تَركتُ بَعدي فِتنَةً أضرَّ على الرجالِ منَ النساءِ

“Tidaklah ada sepeninggalku fitnah (cobaan) yang paling berbahaya bagi lelaki selain fitnah (cobaan) terhadap wanita” (HR. Bukhari no. 5096, Muslim no. 2740).

Ini semua menunjukkan betapa bahayanya fitnah wanita bagi laki-laki. Namun ini semua bukan berarti wanita tidak terfitnah oleh laki-laki. Wanita pun bisa jatuh pada penyimpangan agama karena sebab perkara laki-laki. Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:

إنَّما النِّساءُ شقائقُ الرِّجالِ

“Sesungguhnya wanita adalah saudara kandung laki-laki” (HR. Abu Daud no. 236, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Ibnu Atsir rahimahullah mengatakan,

يعني نظائرهم، وأمثالهم

“Maksudnya, wanita itu mirip dan semisal dengan laki-laki” (An Nihayah, 2: 492).

Sehingga di antara makna dari hadits atas adalah jika lelaki bisa terfitnah oleh wanita, maka demikian juga, wanita terfitnah oleh lelaki.

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

كانَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ في مَسِيرٍ له، فَحَدَا الحَادِي، فَقالَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: ارْفُقْ يا أنْجَشَةُ، ويْحَكَ بالقَوَارِيرِ

“Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam pernah melakukan suatu perjalanan. Kemudian kusir menyerukan hidaa’ (seruan-seruan untuk memacu hewan agar lebih cepat). Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam pun bersabda, “Wahai Anjasyah, berlemah-lembutlah terhadap gelas-gelas kaca (yaitu para wanita yang ada di rombongan)” (HR. Bukhari no. 6209).

Dalam riwayat lain:

أَتَى النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ علَى بَعْضِ نِسَائِهِ ومعهُنَّ أُمُّ سُلَيْمٍ، فَقَالَ: ويْحَكَ يا أنْجَشَةُ، رُوَيْدَكَ سَوْقًا بالقَوَارِي

“Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersafar bersama sebagian istrinya, dan di antara mereka ada Ummu Sulaim. Maka Nabi bersabda (kepada Anjasyah), “Wahai Anjasyah, pelan-pelanlah jika sedang mengawal gelas (piala) kaca”” (HR. Bukhari no. 6149, Muslim no. 2323).

Hadits ini memberikan faidah tentang bahayanya fitnah laki-laki terhadap wanita. Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan:

قال قتادة: “هذا الحديث له معنيان؛ إما أنه يعني ارفق بالحداء لأن النساء رقيقات لا يتحملن هذه الشِّدة في العدو، وسرعة السير أو ارفق يا أنجشة بهذا الصوت الجميل، فتتأثر النسوة بهذا الصوت فيكون فتنة لهن

“Qatadah mengatakan: hadits ini memiliki 2 makna:

Pertama, maksudnya berlemah lembutlah dalam melakukan hidaa’. Kerana para wanita itu rapuh, tidak bisa menerima sifat keras berupa permusuhan. Dan tidak bisa menahan sulitnya berkendara dengan terlalu cepat.

Kedua, maksudnya, wahai Anjasyah berhati-hatilah terhadap suaramu yang indah tersebut (ketika melakukan hidaa’). Bisa jadi para wanita terpikat dengan suara yang indah tersebut, sehingga mereka terfitnah” (Fathul Bari, 10: 545).

Perhatikan, wanita bisa terfitnah oleh lelaki sekedar karena suaranya. Maka wanita juga wajib menjaga diri terhadap para lelaki dan tidak menganggap remeh fitnah dari lawan jenis yang dapat merusak diri mereka dan merusak agama mereka.

Penulis: Ust. Yulian Purnama 


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ROH ALAM BARZAKH SALING MENZIARAHI

  1.        Firman Allah SWT dalam surah al-Syura, ayat 30 bermaksud: “Dan apa jua yang menimpa kamu daripada sesuatu kesusahan (atau bala b...