Rabu, 7 September 2011

Cabang Iman 77 bahagian


PELAJARI  77 CABANG IMAN

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Iman itu memiliki tujuh puluh cabang (riwayat lain tujuh puluh tujuh cabang) dan yang paling utama ialah Laa ilaaha illa Allah, dan yang terendah ialah membuang duri dari jalan. Dan malu juga merupakan salah satu cabang iman.” (Ashhabus Sittah).
Banyak ahli hadits yang menulis risalah mengenai cabang iman di antaranya ialah : Abu Abdillah Halimi rah a dalam Fawaidul Minhaj, Imam Baihaqi rah a dalam Syu’bul Iman, Syaikh Abdul Jalil rah a dalam Syu’bul Iman, Ishaq bin Qurthubi rah a dalam An Nashaih, dan Imam Abu Hatim rah a dalam Washful Iman wa Syu’buhu.

Para pensyarah kitab Bukhari rah a menjelaskan serta mengumpulkan ringkasan masalah ini dalam kitab-kitab tersebut. Walhasil pada hakikatnya iman yang sempurna itu mempunyai 3 (tiga) bahagian :
1. Tashdiq bil Qalbi, yaitu menyakini dengan hati,
2. Iqrar bil Lisan, mengucapkan dengan lisan, dan
3. Amal bil Arkan, mengamalkan dengan anggota badan.
Cabang iman terbahagi lagi menjadi 3 (tiga) bahagian, iaitu yang berhubungan dengan :
1) Niat, aqidah, dan amalan hati;
2) Lidah; dan
3) Seluruh anggota tubuh.

1. YANG BERHUBUNGGAN DENGAN NIAT, AQIDAH DAN HATI:
1) Beriman kepada Allah, kepada Dzat-Nya, dan segala sifat-Nya, meyakini bahwa Allah adalah      Maha Suci, Esa, dan tiada bandingan serta perumpamaannya.
2) Selain Allah semuanya adalah ciptaan-Nya. Dialah yang Esa.
3) Beriman dengan para malaikat.
4) Beriman dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya.
5) Beriman dengan para Rasul.
6) Beriman dengan takdir yang baik mahupun buruk, bahawa semua itu datang dari Allah.
7) Beriman kepada hari Kiamat, termasuk siksa dan pertanyaan di dalam kubur, kehidupan setelah mati, hisab, penimbangan amal, dan menyeberangi shirat.
8) Meyakini akan adanya Syurga dan Insya Allah semua mukmin akan memasukinya.
9) Meyakini neraka dan siksanya yang sangat pedih untuk selamanya.
10) Mencintai ALLAH
11) Mencintai karena Allah dan membenci karena Allah termasuk mencintai para sahabat, khususnya Muhajirin dan Anshar, juga keluarga Nabi Muhammad saw dan keturunannya.
12) Mencintai Rasulullah saw, termasuk siapa saja yang memuliakan beliau, bershalawat atasnya, dan   mengikuti sunnahnya.
13) Ikhlas, tidak riya’ dalam beramal dan menjauhi nifaq.
14) Bertaubat, menyesali dosa-dosanya dalam hati disertai janji tidak akan mengulanginya lagi.
15) Takut kepada Allah.
16) Selalu mengharap Rahmat Allah.
17) Tidak berputus asa dari Rahmat Allah.
18) Syukur.
19) Menunaikan amanah.
20) Sabar.
21) Tawadhu dan menghormati yang lebih tua.
22) Kasih sayang, termasuk mencintai anak-anak kecil.
23) menerima dan ridha dengan apa yang telah ditakdirkan.
24) Tawakkal.
25) Meninggalkan sifat takabbur dan membanggakan diri, termasuk menundukkan hawa nafsu.
26) Tidak dengki dan iri hati.
27) Rasa malu.
28) Tidak menjadi pemarah.
29) Tidak menipu, termasuk tidak berburuk sangka dan tidak merencanakan keburukan atau maker kepada siapapun.
30) Mengeluarkan segala cinta dunia dari hati, termasuk cinta harta dan pangkat.

2. YANG BERHUBUNGAN DENGAN LIDAH:
31) Membaca kalimat Thayyibah.
32) Membaca Al Quran yang suci.
33) Menuntut ilmu.
34) Mengajarkan ilmu.
35) Berdoa.
36) Dzikrullah, termasuk istighfar.
37) Menghindari bicara sia-sia.

3. YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGGOTA TUBUH:
38) Bersuci. Termasuk kesucian badan, pakaian, dan tempat tinggal.
39) Menjaga shalat. Termasuk shalat fardhu, sunnah, dan qadha’.
40) Bersedekah. Termasuk zakat fitrah, zakat harta, memberi makan, memuliakan tamu, serta membebaskan hamba sahaya.
41) Berpuasa, wajib mahupun sunnah.
42) Haji, fardhu mahupun sunnah.
43) Beriktikaf, termasuk mencari lailatul qadar di dalamnya.
44) Menjaga agama dan meninggalkan rumah untuk berhijrah sementara waktu.
45) Menyempurnakan nazar.
46) Menyempurnakan sumpah.
47) Menyempurnakan kifarah.
48) Menutup aurat ketika shalat dan di luar shalat.
49) Berkorban hewan, termasuk memperhatikan hewan korban yang akan disembelih dan menjaganya dengan baik.
50) Mengurus jenazah.
51) Menunaikan hutang.
52) Meluruskan mu’amalah dan meninggalkan riba.
53) Bersaksi benar dan jujur, tidak menutupi kebenaran.
54) Menikah untuk menghindari perbuatan keji dan haram.
55) Menunaikan hak keluarga dan sanak kerabat, serta menunaikan hak hamba sahaya.
56) Berbakti dan menunaikan hak orang tua.
57) Mendidik anak-anak dengan tarbiyah yang baik.
58) Menjaga silaturrahim.
59) Taat kepada orang tua atau yang dituakan dalam agama.
60) Menegakkan pemerintahan yang adil
61) Mendukung jemaah yang bergerak di dalam kebenaran.
62) Mentaati hakim (pemerintah) dengan syarat tidak melanggar syariat.
63) Memperbaiki mu’amalah dengan sesama.
64) Membantu orang lain dalam kebaikan.
65) Amar makruh Nahi Mungkar.
66) Menegakkan hukum Islam.
67) Berjihad, termasuk menjaga perbatasan.
68) Menunaikan amanah, termasuk mengeluarkan 1/5 harta rampasan perang.
69) Memberi dan membayar hutang.
70) Memberikan hak tetangga dan memuliakannya.
71) Mencari harta dengan cara yang halal.
72) Menyumbangkan harta pada tempatnya, termasuk menghindari sifat boros dan kikir.
73) Memberi dan menjawab salam.
74) Mendoakan orang yang bersin.
75) Menghindari perbuatan yang merugikan dan menyusahkan orang lain.
76) Menghindari permainan dan senda gurau.
77) Menjauhkan benda-benda yang mengganggu di jalan.
Wallahua’lam

Sumber: Sumber: http://imanyakin.wordpress.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

KALAM ULAMA - HABIB ALI ALHABSYI

Part 1 1. Ibu saya membiasakan saya dari kecil untuk berdoa sebelum tidur , " ya Allah... ampunilah kesalahan orang-orang yang hari ini...