Khamis, 24 Mac 2011

FITNAH TERHADAP PEREMPUAN

SOAL JAWAB AGAMA NO. 1


Maksud Fitnah terhadap Perempuan

SOALAN: Ustaz, saya kurang faham dengan maksud boleh menimbulkan fitnah bagi perempuan yang keluar rumah dengan berhias, memakai perhiasan, ataupun memakai wangian. Apakah yang dimaksudkan fitnah di sini? Jazakallah.

JAWAPAN:
Di antara fitnah hawa syahwat yang bukan sedikit peranannya dalam melemahkan keimanan seorang mukmin adalah fitnah wanita, sebagaimana firman Allah swt :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء

Ertinya : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, iaitu: wanita-wanita.”
(QS. Ali Imran : 14)

Ertinya : “Sesungguhnya tipu daya kamu (wanita) adalah besar."
(QS. Yusuf : 28)

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid dari Rasulullah saw bersabda,”Tidaklah suatu fitnah sepeninggalanku yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki daripada (fitnah) para wanita.”
(Muttafaq Alaih)

Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan,”Di dalam hadits ini disebutkan bahwa fitnah para wanita lebih berat dari fitnah-fitnah selainnya. Hal itu ditunjukkan pula oleh firman Allah swt :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء

Ertinya : “Dihiaskan (dan dijadikan indah) kepada manusia: Kesukaan kepada benda-benda yang diingini nafsu, iaitu perempuan-perempuan...”
(QS. Ali Imran : 14)

Disebutkan di dalam ayat itu bahawa mencintai wanita merupakan sebahagian dari kecintaan kepada syahwat, (ayat itu) diawali dengan para wanita sebelum jenis-jenis yang lainnya sebagai petunjuk bahawa para wanita adalah pokok dari fitnah itu semua. Sebagai bukti pula adalah kecintaan seorang lelaki kepada anak isterinya melebihi kecintaannya kepada anak selain dari isterinya…
(Fathul Bari juz XIV hal 337)

Di dalam riwayat Muslim dari Abu Said al Khudriy dari Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau. Sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah di atasnya lalu Dia akan melihat bagaimana engkau beramal. Jagalah (diri) kalian terhadap dunia dan jagalah (diri) kalian terhadap wanita. Sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa Bani Israil adalah wanita.

DR. Abdul Muhaimin Abdussalam Thahhan, Ustaz di Perguruan Tinggi I’dad al A’immah wa ad Du’ah mengatakan bahwa, fitnah wanita pada masa sekarang ini jauh lebih berat daripada pada masa-masa lalu disebabkan perkara-perkara berikut :

1. Banyaknya tabarruj (wanita-wanita yang berdandan), beragamnya fesyen moden yang digunakan oleh kaum wanita pada zaman ini untuk menambah daya tarik yang dahulu hal ini belumlah ada. Banyaknya butik yang mempromosi berbagai perhiasan, minyak wangi, pakaian-pakaian wanita yang semakin menambah fitnah wanita terhadap kaum lelaki.

2. Tersebarluasnya ikhtilath (percampuran dalam pergaulan)
antara lelaki dan wanita, pemuda pemudi di pelbagai sektor dan tempat. ( sekolah, pusat pendidikan tinggi, jabatan , kenderaan awam, kelab-kelab, pesta-pesta, kolam renang, tempat-tempat hiburan dan sebagainya). Pada masa sekarang ini ikhtilath antara lelaki dan wanita jauh lebih luas dan banyak berbanding masa-masa sebelumnya.

3. Perbuatan zina atau pergaulan seksual yang dilakukan secara terbuka (terang-terangan) tanpa ada lagi rasa malu .

4. Terbangkitkannya ghairah seksual disebabkan dorongan yang luar biasa dari berbagai media melalui program-program hiburan dan lainnya.
(Min Mu’awwiqhoot ad Da’wah hal 70 -71)

Untuk itu hendaklah setiap wanita muslimah menjaga dirinya di dalam pergaulan, seperti : menghindari daripada berdua-duaan dengan yang bukan mahramnya, tidak melunak manjakan suara ketika berbicara dengan lawan jenisnya atau tidak berlenggak lenggok ketika berjalan.

Setiap wanita muslimah sewajarnya mengelakkan diri daripada berpakaian yang dapat mengundang fitnah kaum lelaki seperti : menampakkan auratnya,terlalu jarang, ketat, bercorak atau warna yang mengundang perhatian orang yang melihatnya, memakai wangi-wangian atau lainnya.

Sudah seharusnya seorang wanita muslimah memakai pakaian khusus sebagai wanita muslimah dengan jilbab dan pakaiannya yang menutup aurat serta menghindari berbagai perhiasan kecuali jika ditujukan untuk suaminya.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Ertinya : “Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani..” (QS. Al Ahzab : 59)

وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

Artinya : “dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al Ahzab : 33)
Wallahu A’lam

Sedutan http://www.eramuslim.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

KALAM ULAMA - HABIB ALI ALHABSYI

Part 1 1. Ibu saya membiasakan saya dari kecil untuk berdoa sebelum tidur , " ya Allah... ampunilah kesalahan orang-orang yang hari ini...