*UTBAH AL-GHULAM (عتبة الغلام) adalah seorang pendosa yang gemar meminum khamr (mabuk) dan berbuat maksiat. Hari-harinya ia habiskan dengan perbuatan-perbuatan yang mengundang murka Allah Swt.
Suatu ketika, Utbah Al-Ghulam mendapat hidayah untuk datang ke tempat yang baik, yakni majelis Hasan Al-Basri. Di majelis tersebut, Hasan Al-Basri mengutip surat Al-Hadid ayat 16.
Tak hanya itu, Hasan Al-Basri menafsirkan ayat tersebut dengan penjelasan yang sangat menyentuh, sehingga para jamaahnya menangis, tak terkecuali Utbah Al-Ghulam. Begitu mendalam dan tajamnya penjelasan Hasan Al-Basri sehingga mampu meluluhkan hati seorang ahli maksiat.
Setelah majelis tersebut selesai, Utbah mendatangi Hasan Al-Basri dan
bertanya, "Apakah benar Allah Swt akan mengampuni dosa seorang hamba yang
sehari-harinya ia habiskan untuk bermaksiat?". Pertanyaan itu keluar dari
mulut Utbah yang menyadari bahawa dirinya telah berlumur dosa, sehingga ia
mengira tidak ada taubat lagi bagi dirinya.
"Diterima, pintu taubat-Nya selalu terbuka", jawab Hasan Al-Basri.
Seketika itu, Utbah jatuh pingsan kerana mendengar jawapan Hasan Al-Basri. Setelah siuman, ia bertanya kembali kepada sufi besar pada masa itu dan ia mendapatkan jawaban yang sama.
Sampai suatu ketika Utbah membulatkan tekadnya untuk menutup kehidupan kelamnya dan membuka catatan putih yang baru. Utbah pun berdoa dengan doa di atas.
Allah pun memperkenankan doa-doanya. Dan setelah itu, Utbah dapat menghafal segala ilmu dan Al-Qur'an yang ia dengar. Siapapun yang mendengar bacaannya maka akan lembut hatinya dan segera bertaubat kepadaNya kerana kemerduan bacaannya. Dan setiap pagi ia membuka pintu rumah, ada bingkisan makanan yang ditaruh di depan pintu rumah Utbah Al-Ghulam.
Sumber: https://www.facebook.com/hashtag/harakatid
Tiada ulasan:
Catat Ulasan