Ahad, 5 Jun 2016

34 NASIHAT SINGKAT HABIB UMAR BIN HAFIDZ

1. Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu,
Niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah.

2. Barang siapa semakin mengenal kepada Allah niscaya akan semakin takut kepada-Nya.

3. Barang siapa yang tidak mahu duduk dengan orang-orang yang beruntung,
Bagaimana mungkin ia akan menjadi orang yang beruntung.

Dan barang siapa yang duduk dengan orang-orang yang beruntung,
Bagaimana mungkin ia tidak akan menjadi orang yang beruntung.

4. Barang siapa menjadikan kematiaannya sebagai pertemuan dengan Sang Kekasih (Iaitu Allah swt dan Rasul-Nya), maka kematian itu merupakan hari raya baginya.

5. Barang siapa percaya dan yakin pada risalah diutusnya Nabi Muhammad saw, maka ia akan mengabdi dan menannggung sabar kerananya.

Dan barang siapa percaya yang membenarkan risalah kerasulan Muhammad saw, maka ia akan mengorbankan harta dan jiwa untuknya.

6. Kedekatan seseorang dengan para nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah saat orang tersebut berada di alam dunia.

7. Betapa anehnya penduduk bumi ini, semua yang berada di bumi ini adalah pelajaran, namun mengapa mereka tidak mahu belajar darinya.
Kukira tidak ada sejengkal tanahpun di muka bumi, kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mau mempelajarinya.

8. Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.

9. Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia sama sekali tidak akan sampai pada Tuhannya.
Ketahuilah bahawa kedekatan manusia terhadap Allah swt menurut kadar kebersihan jiwanya.

10. Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya.

11. Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu, kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merosak samudra tersebut.

12. Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian), lebih baik daripada melihat Arsy (singgasana Allah swt) dan seisinya seribu kali.

13. Menyatunya seorang murid dengan gurunya, merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah SAW.
Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah SAW, merupakan permulaan untuk lupa kepada yang selain Allah swt.[12]

14. Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan.
Golongan pertama adalah, golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud.
Golongan kedua adalah, golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.

15. Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan.

16. Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat, yang mana apabila cahayanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat kepala dari sujudnya.

17. Yang wajib bagi kita iaitu harus menjadi Da’i (menyampaikan apa yang kita ketahui) dan tidak harus menjadi Qodli (hakim/orang yang memutuskan suatu perkara dalam agama) ataupun Mufti (orang yang memberikan fatwa).

18. Erti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah swt dan dari keberpalingan kembali menuju Allah swt, serta dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik

19. Syaitan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah pula yang menjaga kekasih-kekasih- Nya.

20. Apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka ringanlah semua kebiasaan baginya dan akan keluar keagungan kebiasaan dari dirinya.

21. Apabila benar keluarnya seseorang di dalam berdakwah, maka ia akan naik ke derajat yang tinggi.

22. Keluarkanlah rasa takut kepada makhluk dari dalam hatimu, niscaya engkau akan tenang dengan rasa takut kepada Sang Khaliq (Allah swt yang Maha Pencipta). Dan keluarkanlah rasa berharap pada makhluk dari dalam hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan hanya berharap pada Sang Khaliq.

23. Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah swt dan merupakan tanda-tanda dari lemahnya keimanan seseorang.

24. Hakikat Tauhid adalah membaca Al Qur’an dengan merenungi ertinya (Tadabbur) dan bangun di waktu malam (untuk mengisi kemuliaan di waktu malam dengan berbagai ibadah yang mendatangkan keridhaan Allah swt).

25. Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).

26. Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.

27. Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis dalam keheningan malam.

28. Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah swt, maka Allah swt akan memenuhi hatinya dengan rahmat-Nya di setiap waktu.

29. Janganlah urusan dunia kita mengalahkan urusan akhirat kita.

30. Carilah dunia sebanyak mungkin, namun janganlah urusan duniamu mengalahkan urusan akhiratmu.

31. Selalulah bersyukur kepada segala pemberian Allah, baik yang besar mahupun yang kecil.
Contoh yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
Seperti menjilati tangan sehabis makan adalah salah satu bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah swt.

32. Tidak menyisakan nasi dalam piring hidangan kita juga merupakan bentuk rasa syukur kita, mengambil sebutir nasi yang terjatuh dari piring kita untuk dimakan adalah juga suatu bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah swt.

33. Kita harus bersyukur walau hanya dapat makan dengan nasi putih saja.
Kerana Allah swt telah berfirman:“Barangsiapa bersyukur atas nikmat-Ku, maka Aku akan tambahkan nikmat kepadanya “(QS Ibrahim-14:7).

[Wahai para hadirin, kata ”Aku” di sini adalah Allah, jadi Allah sendiri yang akan menambahkan dan memberi tambahan nikmat- Nya atas orang yang mahu bersyukur.”]

34. Sungguh agung dan suci anugerah-Nya.
Dikatakan bahawa barangsiapa yang ta'at dan patuh kepada Allah, maka memerintahkan dunia untuk tunduk dan mendatanginya serta melayani hamba-Nya itu.
 
 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

KALAM ULAMA - HABIB ALI ALHABSYI

Part 1 1. Ibu saya membiasakan saya dari kecil untuk berdoa sebelum tidur , " ya Allah... ampunilah kesalahan orang-orang yang hari ini...