Suatu ketika Syaqiq Al-Balkhi bertanya kepada Ibrahim bin Adham, saat ia baru datang dari Khurasan:
"Bagaimana keadaan para fakir dari sahabatmu?"
Ibrahim menjawab: "Aku tinggalkan mereka dalam keadaan—jika diberi, mereka bersyukur; dan jika tidak diberi, mereka bersabar."
Ibrahim mengira bahwa itu adalah pujian tertinggi bagi mereka, karena mereka tidak meminta-minta.
Namun Syaqiq berkata: "Begitulah juga anjing-anjing di kota Balkh, mereka pun seperti itu."
Lalu Ibrahim bertanya:
"Kalau begitu, bagaimana keadaan fakir di sisimu, wahai Abu Ishaq?"
Syaqiq menjawab: "Fakir-fakir di sisi kami, jika tidak diberi mereka tetap bersyukur, dan jika diberi, mereka mengutamakan orang lain (mendahulukan orang lain atas diri mereka)."
Mendengar itu, Ibrahim bin Adham mencium kepala Syaqiq dan berkata:
"Engkau benar, wahai guru."
Pelajaran:
Derajat tertinggi orang fakir bukan hanya sabar dalam kekurangan, tapi juga bersyukur saat susah dan berjiwa dermawan saat lapang, bahkan mendahulukan orang lain dalam kebaikan.
(Dari Ihya' Ulum al-Din oleh Imam Al-Ghazali)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan