Jumaat, 14 November 2025

‏قَالَ الإمام ابْنُ الْقَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ : وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عَيَّرْتَ بِهَا أخَاكَ فَهِيَ إلَيْكَ. مدَارِجُ السَّالِكينَ (١/١٧٧). Ibnu Qoyyim pernah mengatakan: "Setiap dosa yang engkau cela atau hina saudaramu karenanya, maka kelak dosa itu akan kembali kepadamu." Beliau mengingatkan bahwa merendahkan orang lain karena dosanya adalah bentuk kesombongan spiritual (ujub dan ghurur). Allah ﷻ sangat murka terhadap hamba yang merasa dirinya lebih suci dari orang lain. Sebab, dosa yang kita lihat pada orang lain bisa jadi hanya ujian sementara, sedangkan kesombongan yang tersembunyi di dalam hati kita mungkin jauh lebih berat di sisi Allah. Oleh karena itu, ketika seseorang mencela saudaranya yang terjatuh dalam maksiat dengan nada menghina, bukan karena ingin menasihati, maka Allah akan membiarkannya jatuh dalam dosa yang sama agar ia sadar bahwa tiada manusia yang selamat tanpa pertolongan Allah. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ: من عيّر أخاه بذنب لم يمت حتى يعمله “Barangsiapa mencela saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati sebelum ia sendiri melakukannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2505) Inilah keadilan dan tarbiyah Allah: agar manusia belajar tawadhu‘, berhati-hati dalam menilai, dan sibuk memperbaiki diri, bukan mempermalukan sesama.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

HIDAYAH PETUNJUK

إِنَّكَ لَا تَهۡدِی مَنۡ أَحۡبَبۡتَ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ یَهۡدِی مَن یَشَاۤءُۚ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِینَ "Sesungguhnya engkau (...