Ahad, 20 November 2011

ISTIGHFAR KEPADA ALLAH SWT





Ustaz Muhammad Arifin Ilham
Hudzaifah.org –


Saudara saudariku yang kucintai kerana Allah. Istighfar, kalimah yang sangat pendek,tetapi memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat dalam, sangat indah dalam hidup kita, di dunia dan di akhirat. Istighfar memiliki dua makna.

Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta diampunkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Kerana itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.

Kerana tidak seorang pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar menjadi kewajiban, dan keperluan kita, agar Allah dapat mengampuni dosa kesalahan kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.

Yang kedua, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, bererti kita minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar Allah memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam ibadah khusyuk, menjadikan akhlak kita mulia.

Subhanallah. Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan. Kerana itu tidak hairan hamba Allah yang bersungguh-sungguh beristighfar tampak dalam kehidupannya, semakin berkah, semakin membawa kebaikan dan perbaikan, semakin bahagia, tenang, senang, menyenangkan, di dunia dan di akhirat. Kerana itu Rasulullah SAW bersabda,

"Barangsiapa yang melazimkan, mendawamkan dirinya selalu beristighfar kepada Allah, maka Allah mudahkan ketika dalam  kesulitan, Allah gembirakan saat kesedihan, dan Allah memberi rezki dari jalan yang tidak pernah ia duga."


Subhanallah.

Kemudian dalam Al Qur'an surat Nuh ayat 10, 11, 12, Allah SWT berfirman,

"Beristighfarlah kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun - niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS. Nuh: 10-12)

Beristighfarlah kita kepada Allah, niscaya Allah turunkan musim hujan yang berat. Allah mudahkan kita mendapatkan rezeki. Allah hadirkan di tengah kita anak-anak kita, generasi-generasi yang sholeh, generasi robbani. Kemudian Allah makmurkan negeri kita, Allah sejahterakan kita. Allahu Akbar.

Jadi, istighfar bukan hanya kewajiban, tapi keperluan kita. Kerana itulah Rasulullah SAW, baginda tidak bangun dari tempat tidur baginda, kecuali baginda beristighfar 70 kali, dalam hadith lain menyatakan sebanyaj 100 kali. Padahal baginda nabi dan rasul yang ma'sum, dijamin masuk surga, bebas dari dosa, (tapi) begitu hebat istighfarnya kepada Allah. Apalagi kita yang banyak dosa. Astagfirullahal 'adzim, ampunilah dosa kami ya Allah..



Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa atubuilaik.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

12 Insan Yang Bertemu Rasulullah saw Dalam Mimpinya

1. Mimpi Tentang Imam Bukhari Rah.a.  Beliau adalah seorang imam terkemuka ahli hadits. Namanya adalah Muhammad bin Ismail Al Bukhari . Ge...