Ummu Sulaim binti Milhan: Kurelakan Pemiliknya Mengambil Amanah Itu
Gambar hiasan |
Dia adalah wanita yang terkenal, juga sangat unik. Wanita yang Allah muliakan, sangat berani dalam berjihad. Allah kurniakan kepadanya putera yang sangat luar biasa, iaitu Anas bin Malik. Beliau adalah Ummu Sulaim binti Milhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Bhanam bin Adiyy bin An-Najhar. Ia biasa juga dipanggil Sahlah, Ramlah atau Rumaisyah. Beliau seorang wanita yang cerdas yang banyak meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah. Dia juga gambaran sosok wanita shahabiyah yang punya impak dan peranan besar dalam penyebaran agama Islam. Dia pernah ikut berjihad dalam perang Hunain.
Ummu Sulaim memeluk Islam bersama kaum Anshar dalam peringkat pertama. Dia bersama-sama kaumnya membaiat Rasulullah SAW untuk menyatakan keIslaman dan kesetiaannya walaupun suaminya, Malik bin Nadhar, tidak mengetahui keIslamannya. Sampai pada akhirnya dia pun menawarkan keIslaman kepada suaminya, namun sebaliknya suaminya menjadi sangat marah kepadanya.
Namun Ummu Sulaim tidak putus asa. Dia terus mengajak suaminya untuk memeluk Islam, tetapi suaminya tetap menolak. Akhirnya Ummu Sulaim pun mengajarkan puteranya, Anas bin Malik, kalimah tauhid : Laa Illaha Illallah. Ummu Sulaim berkata kepada anaknya : “Katakanlah, tiada Tuhan selain Allah, dan katakan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah utusan Allah”. Anas bin Malik pun mengikuti apa yang dikatakan ibunya, walaupun waktu itu Anas baru berusia 4 tahun.
Suaminya, Malik bin Nadhar menegur Ummu Sulaim: ”Jangan Kau rosak anakku dengan perkataan seperti itu”, katanya sambil marah dan meninggalkan isterinya pergi ke Syam. Di sana Malik bin Nadhar dibunuh oleh musuhnya. Mendengar berita kematian suaminya, Ummu Sulaim berkata : “Sudahlah, aku tidak akan menyuapi Anas sampai dia berhenti menyusu. Aku juga tidak akan menikah sampai Anas menyuruhku menikah”.
Suatu ketika, Anas pun berkata : “Dia (Ummu Sulaim) telah menepati janjinya. Semoga Allah membalas dengan kebaikan kerana telah mengasuhku dengan baik”. Dan ketika Anas berusia 8 tahun, Ummu Sulaim pun menikah lagi dengan Zaid bin Sahl (Abu Thalha).
Ketika Rasulullah tiba di Madinah, Ummu Sulaim menghadap sambil membawa puteranya, Anas : “Ya Rasulullah, ini Anas yang bersedia untuk berkhidmat. Dia anak yang pandai menulis. Waktu itu Anas berusia 10 tahun, dan Rasulullah pun menerima Anas menjadi pembantunya. Tapi, Ummu Sulaim masih melanjutkan perkatannya kepada Rasulullah : “Ya Rasulullah, aku ada sedikit permintaan. Tentang pembantumu, Anas, berdoalah untuknya”.
Maka Rasulullah pun berdoa : "Ya Allah, perbanyaklah hartanya, berilah keberkahan umur kepadanya”. Dan doa itu pun dikabulkan Allah Swt. Anas kemudian menjadi kaya dan umurnya berkah mencapai 125 tahun dan dikurniai anak 125 orang.
Suatu ketika, anaknya, Abu Umair, hasil perkawinannya dengan Abu Thalha, sakit. Sedangkan Abu Thalha pada waktu itu tidak berada di rumah. Abu Umair akhirnya meninggal dunia. Kerana suaminya tidak ada, Ummu Sulaim akhirnya memandikan dan mengkafani anaknya seorang diri, kemudian jenazah anaknya dibaringkan di atas tempat tidur. Kerana Abu Thalha sedang berpuasa, maka Ummu Sulaim segera menyiapkan hidangan untuk berbuka. Setelah itu Ummu Sulaim berhias dan memakai wangi-wangian.
Pada saatnya, Abu Thalha datang dan segera berbuka dengan makanan yang telah disiapkan Ummu Sulaim. Lantas Abu Thalha bertanya kepada Ummu Sulaim: Bagaimana keadaan anak kita ? Ummu Sulaim menjawab : “Alhamdulillah, dia dalam keadaan baik-baik saja”.
Pada malam itu Abu Thalha melaksanakan kewajibannya menggauli isterinya. Ketika mereka bangun Ummu Sulaim berkata kepada suaminya : “ Aku punya pertanyaan kepadamu, suamiku”, kata Ummu Sulaim. “Apa itu”, kata Abu Thalha. Ummu Sulaim berkata: "Apa boleh seorang diberi amanah, lalu pemiliknya ingin mengambilnya. Haruskah dia mengembalikan barang itu kepada pemiliknya?". Abu Thalha menjawab : "Tentu, dia harus mengembalikan barang itu kepada pemiliknya, dia tidak mempunyai hak untuk menyimpannya”.
Maka Ummu Sulaim pun berkata : “Suamiku, Allah telah mengamanahkan Abu Umair kepada kita, namun sekarang Allah telah memanggilnya kembali”. Abu Thalha pun merasa sedih mendengar berita kematian anaknya : “Mengapa tidak engkau ceritakan sejak tadi malam?". tanya Abu Thalha kepada isterinya.
Abu Thalha akhirnya menceritakan kisah itu kepada Rasulullah SAW, dan Rasulullah pun mendo’akan kepadanya. “Semoga Allah memberkahi hubunganmu dengan isterimu tadi malam”. Dan doa Rasulullah pun terkabul dengan lahirnya Abdullah bin Abu Thalha yang dikaruniai 9 anak yang hafal Qur’an semuanya.
Suatu malam, Rasulullah SAW berkata kepada Anas bin Malik. “Ketika aku masuk Syurga, aku mendengar suara langkah yang cepat. Aku pun bertanya siapa ini..? Lalu dijawab ..Ini adalah Ummu Sulaim binti Milhan”. Anas kemudian menceritakan hal itu kepada ibunya.
Subhanallah!.
http://www.suara-islam.com/read3520-Ummu-Sulaim-binti-Milhan--Kurelakan-Pemiliknya-Mengambil-Amanah-Itu.html
Tiada ulasan:
Catat Ulasan