Rabu, 17 Jun 2015

HATi YANg MATi

Gambar hiasan
Bahagian ini yang paling ditakuti, iaitu ketika hati sudah MATI, maka dia tidak akan menerima nasihat lagi. Segala perbuatan haram dan maksiat akan dipandang sebagai kebaikan. Bagi dia maksiat bagaikan minum air….! Dia akan berani menentang segala perintah Allah dan RasulNya. Dia juga tiada sifat belas ihsan sesama manusia. Sanggup memfitnah dan membunuh. Hidup mereka bagaikan binatang ternakan bahkan lebih buruk daripada itu…..!!! Ini adalah hati yang sudah di khatamkan seperti Firman Allah :

خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَـرِهِمْ غِشَـوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عظِيمٌ

(Dengan sebab keingkaran mereka), Allah mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka dan pada penglihatan mereka ada penutupnya dan bagi mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar. (Al-Baqarah 2 : 7)

Di antara punca terjadinya hati berpenyakit, kemudian menjadi keras dan MATI sangat banyak sekali. Tetapi secara umumnya semua jenis pelanggaran terhadap hukum Allah berterusan tanpa bertaubat adalah menjadi punca kegelapan hati ….!

Dosa yang dikerjakan akan menjadi titik hitam didalam hati yang akan bertambah setiap hari sehingga menutup matahatinya sedikit demi sedikit, akhirnya seluruh matahatinya akan tertutup.

Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam :

“Sesungguhnya seorang mukmin, jika ia mengerjakan suatu perbuatan dosa, maka akan timbul noda hitam dalam hatinya. Jika ia bertobat, menarik diri dari dosa itu, dan mencari rida Allah, maka hatinya menjadi jernih. Jika dosanya bertambah, maka bertambah pula nodanya sehingga memenuhi hatinya. Itulah yang disebut ar-ran (penutup), yang disebut oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang telah mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”

Mentafsirkan Firman Allah ayat 7 surah Al-Baqarah di atas Ibnu Kathir menyatakan,

Mengenai firman-Nya, Khatamallahu, As-Suddi mengatakan, artinya bahwa Allah Tabaraka wa Ta’ala telah mengunci mati. (hati mereka)

Qatadah mengatakan, “Syaitan telah menguasai mereka karena mereka telah mentaatinya. Maka, Allah mengunci mati hati dan pendengaran serta pandangan mereka ditutup, sehingga mereka tidak dapat melihat petunjuk, tidak dapat mendengarkan, memahami, dan berfikir.”

Ibnu Juraij menceritakan, Mujahid mengatakan, Allah mengunci mati hati mereka. Dia berkata aththab’u artinya melekatnya dosa di hati, maka dosa-dosa itu senantiasa mengelilinginya dari segala arah sehingga berhasil menemui hati tersebut. Pertemuan dosa dengan hati tersebut merupakan kunci mati.

Wallahua'lam...
Sent from Samsung Mobile

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

KALAM ULAMA - HABIB ALI ALHABSYI

Part 1 1. Ibu saya membiasakan saya dari kecil untuk berdoa sebelum tidur , " ya Allah... ampunilah kesalahan orang-orang yang hari ini...