Ahad, 3 Mac 2013

Dengan Jilbabnya pun Mampu Berdakwah, 7 Profesor Barat Masuk Islam

Dengan Jilbabnya Ia pun Mampu Berdakwah, 7 Profesor Barat Masuk Islam kerananya
by Khoirunnisa Syahidah 
Gambar hiasan
Kisah yang satu ini merupakan salah satu contoh dari sekian banyak potret kehidupan seorang wanita muslimah yang begitu bangga dan merasa terhormat dengan agama yang selama ini ia telah hadir mewarnai perjalanan hidupnya . Seorang muslimah yang di hatinya terdengar keras detak syiar agama ALLAH.

Itulah hati yang mampu mengenal ALLAH dan Rasul-Nya sehingga keraguan tak pernah lagi dijumpai di dalamnya. Dialah sosok seorang wanita muslimah yang hatinya selalu selalu memikul tanggungjawab da’wah. Namun sayang personaliti semacam ini ternyata jarang untuk kita temukan. Ya memang sangat sedikit sekali.

Ummu Abdul Aziz, begitulah wanita ini biasa disapa dalam kehidupan sehariannya. Suaminya seorang doktor yang tinggal di kota Riyadh, Saudi Arabia.

Pada satu kesempatan, Ummu Abdul Aziz harus menyertai suaminya untuk menghadiri salah satu konferensi medik yang diselenggarakan di salah sebuah negara Eropah. Dengan langkah pasti dia iringi suaminya. Ya, ia sadar sekali bahwa Tuhan yang selama ini ia sembah di negaranya tak lain adalah Tuhan yang akan ia jumpai di negara Eropah tersebut. Tuhan yang Satu, Allah. Demikian pula halnya kaum Pria yang ia jumpai nya di negara asalnya, Arab Saudi. Oleh kerana itu , setibanya di negara tersebut, penampilannya tidak berubah sedikitpun.

Istiqamahnya untuk sentiasa melaksanakan segala perintah Tuhannya selalu pegang dengan baik. Hal ini nampak terlihat jelas dari cara dia berpakaian.Potongan kain yang dikenakannya menutupi seluruh anggota tubuhnya.. Ya Ummu Abdul Azis mengenakan pakaiannya secara lengkap sehingga tidak tak sedikitpun anggota tubuhnya yang dapat terpandang mata, meskipun dia berada di negara Eropah.

Penampilannya yang begitu telah menerik perhatian warga negara Eropah yang menjumpainya. Meraka merasa hairan dengan pemandangan yang sangat asing seperti itu. Maka dia pun mulai menjadi pusat perhatian, seakan-akan bertanya ‘” Makhluk apakah yang ada di balik kain hitam ini?” Benar-benar pemandangan yang sungguh aneh bagi mereka.

Pada suatu hari, beberapa orang wanita Eropah berkumpul menghampirinya. Rata-rata mereka adalah para professor yang telah berusia. Mereka berbual-bual sehinggalah tercetusnya pertanyaan-pertanyaan.  (Qadaralllah ummu Abdul Aziz mampu berbahasa Inggeris). Salah seorang daripada mereka mengajukan sebuah pertanyaan ,

“ Kamu pasti berpenampialan seperti ini hanya untuk menyembunyikan cacat yang ada di badanmu bukan ? Atau mungkin sekedar menutupi wajahmu yang nampak tidak cantik ? Ya kiranya anggapan seperti itulah yang tertanam di benak mereka selama ini terhadapnya.

Ummu Aziz seterusnya membawa mereka ke salah satu sudut ruangan , lalu membuka cadar yang selama ini menutupinya wajahnya.Ternyata ia nampak sebagaimana wanita normal pada umumnya, tanpa ada cacat sedikitpun sebagaimana dugaan mereka. Bahkan mungkin parasnya lebih cantik dari wanita biasa. Kesempatan ini tentu tidak ia biarkan berlalu begitu saja tanpa menyampaikan sesuatu kebenaran.

Setelah memperlihatkan wajahnya, Ummu Abdul Azis terus saja memperkataan tentang pokok perbualan mereka sejak awal tadi. Dia menjelaskan kepada mereka bagaimana Islam meletakkan kemuliaan terhadap golongan wanita. Ia paparkan sejauh mana penghormatan dan apresiasi agama Allah ini terhadap kaum Hawa selain ia berikan gambaran tentang ajaran agama Islam secara umum.

Tahukah apa yang terjadi setelah itu ? Ya setelah tiga jam berlalu, sebanyak tujuh dari sepuluh Professor wanita tersebut terus mengikrarkan keislaman mereka! Tidak lain kerana Ummu Abdul Aziz atas izin Allah! Bayangkan tujuh orang Professor masuk Islam hanya dalam kurang waktu tiga jam setelah melakukan perbahasan dan dialog.

Sebagai seorang muslimah Ummu Abdul Aziz tidak merasa kecil sehingga menjadi asing dengan ajaran agamanya. Kehadirannya di negara yang mengamalkan fahaman liberalisme yang jauh dari tata nilai sosial tersebut . Dia tetap berpakaian muslimah sejati dan tidak mempengaruhinya untuk menganti kepada pakaian ketat dengan hiasan renda di sana-sini seperti perhiasan kejahiliyahan.

Tujuh orang professor wanita menyatakan keislaman mereka . ALLAH pun meninggikan derajat mereka dengan agama ini. Agama yang selama ini menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi sosok seperti Ummu Abdul Aziz. Personaliti dari seorang muslimah yang berusaha untuk mengajak umat ini kepada jalan ALLAH. Dia jadikan dirinya sebagai media turunnya hidayah bagi siapa yang ALLAH kehendaki. Dengan cara seperti ini dia mampu merubah pandangan rendah mereka terhadap agama yang ALLAH redai ini.

La ilaha ilallah….semoga ALLAH sentiasa memberikan taufik-Nya kepada dirimu, Ummu Abdul Aziz. ALLAH jaga dirimu sehingga benar-benar bermanfaat bagi agama dan ummat ini. ..Amiin.


By:Muhammad Saleh Al Qathan
(eramuslim/www.syahidah.web.id)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

12 Insan Yang Bertemu Rasulullah saw Dalam Mimpinya

1. Mimpi Tentang Imam Bukhari Rah.a.  Beliau adalah seorang imam terkemuka ahli hadits. Namanya adalah Muhammad bin Ismail Al Bukhari . Ge...