Jumaat, 14 Oktober 2016

Inilah Rahsia Kicauan Burung di Dalam Al-Quran


KETAHUILAH, seluruh makhluk yang ada di muka bertasbih kepada Allah swt. termasuk burung. Baik burung kicau, burung hiasan, bahkan burung hantu sekalipun. Suara dan kepakan sayapnya adalah tanda-tanda kebesaran Allah di muka bumi. Allah swt memberitahukan kepada manusia di dalam Al-Quran yang mulia, bahawa burung pun bertasbih dan shalat menyembah Allah swt.

Hal ini ditegaskan Allah swt di dalam surat An-Nur ayat 41 sampai 42.
Allah swt berfirman: Tidakkah kamu tahu bahawa, kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk). Masing-masing makhluk mengetahui cara shalat dan tasbih kepada Allah dengan ilham dari Allah.” 
(QS. An-Nuur, 24: 41-42).

Ayat di atas sangat jelas memberitahukan kepada kita umat manusia dan jin, bahawa suara burung dan kepakan sayapnya mengandung tasbih dan shalat kepada Allah swt. Masing-masing makhluk memiliki cara tersendiri untuk menyembah Yang Maha Kuasa. Sesuai dengan apa yang diilhamkan kepada makhluk tersebut.

Dalam tafsir Al-Jami’ Li Ahkaam Al-Quran karya Imam Al-Qurthubi, dijelaskan bahawa Sufyan berkata, burung juga shalat, namun shalatnya tidak mengandung ruku dan sujud.[1] Imam Al-Qurthubi berkata, menurut suatu pendapat, kepakan sayap yang dilakukan burung adalah shalatnya, dan suaranya adalah tasbihnya. Inilah pendapat yang diriwayatkan oleh An-Naqqasy.[2]

Para makhluk itu adalah Malaikat, manusia, jin, haiwan, bahkan benda-benda mati sekalipun. Sebagaimana firman-Nya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS Al-Israa’: 44).

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata, di saat burung terbang burung itu bertasbih kepada Rabb-nya. Ia menyembah-Nya dengan bertasbih dengan cara yang Allah ilhamkan dan Allah ajarkan kepadanya. Allah Maha Mengetahui apa saja yang dikerjakan oleh burung itu. Oleh sebab itu, Allah berfirman: “Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya,” Maksudnya, masing-masing dari makhluk itu telah Allah ajarkan etika dan cara mereka dalam beribadah kepada-Nya.[3]

Hikmah yang bisa kita petik dari ayat yang mulia ini adalah, kita jangan sampai lupa menyembah kepada Allah swt, dan jangan sampai kita melupakan waktu-waktu shalat, sebab semua makhluk berlumba-lumba bertasbih dan shalat kepada Allah swt. Termasuk burung yang kita pelihara.

[1] Tafsir Al-Jami’ Li Ahkaam Al-Quran karya Imam Al-Qurthubi, QS An-Nuur ayat 41-42. Jilid 12 Hal. 719. Pustakan Azzam, Maret 2008.
[2] Tafsir Al-Jami’ Li Ahkaam Al-Quran karya Imam Al-Qurthubi, QS An-Nuur ayat 41-42. Jilid 12 Hal. 719. Pustakan Azzam, Maret 2008.
[3] Tafsir Imam Ibnu Katsir, QS. An-Nuur, 24: 41. Jilid 6, Hal. 415. Pustaka Ibnu Katsir, Juni 2011.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

SIFAT KEMURAHAN ALLAH

D i antara nama dan sifat Allah SWT adalah “Rahman”, “Rahim”, "Hannan", "Mannan", "Kareem" yang menunjukkan pa...