Gambar hiasan |
Muslimahzone.com
Berhampiran dengannya, ada seorang Muslimah Arab yang tidak berjilbab, yang memerhatikannya, dan setelah beberapa saat memperhatikannya dengan pandangan seakan curiga, Muslimah Arab itu mengatakan,
“Kami memiliki banyak masalah di negara ini dan jilbabmu adalah salah satunya!”
“Kami, para imigran, berada di sini untuk berniaga (business) dan bukan menunjukkan agama atau sejarah kami! Jika kau ingin mengamalkan agamamu dan memakai cadar, maka kembalilah ke negeri Arab-mu dan lakukan apa saja yang kau inginkan!!” tambah imigran Arab itu. Muslimah berjilbab itu meletakkan barang-barang yang dibelinya dan kemudian membuka jilbabnya di depan Muslimah Arab itu.
Tersentak dengan tindakan Muslimah berjilbab itu, imigran Arab tersebut sangat terkejut. Muslimah bercadar yang dikira adalah seorang imigran Arab, ternyata ia gadis berkulit putih, bermata biru dan berambut perang (nampaknya ia memperlihatkan sedikit rambutnya – menurut si penutur cerita), dia berkata kepada imigran Arab,
“Aku adalah gadis Perancis, bukan imigran Arab. Ini adalah negeriku dan ini adalah ISLAM-KU!” “Kalian lahir sebagai Muslim, kalian jual agama kalian dan kami membelinya dari kalian!”
Maksud Muslimah Perancis ini adalah, menyindir Muslimah imigran Arab itu dan orang yang sama dengannya (sama-sama imigran Arab tapi kebaratan) tetapi tidak mengamalkan agamanya hanya kerana mereka berada di negeri majoriti kafir, dan lebih memilih bergaya kebaratan daripada tampil dengan menunjukkan keislaman mereka yang sejati, demi kepentingan duniawi.
Virus westernize (kebaratan) itulah yang membuat banyak Muslim yang ‘berhijrah’ ke barat menjadi terpedaya hingga mengikuti gaya barat (bahkan melupakan ajaran Islam), namun hal tersebut tidak hanya terjadi dari kalangan imigran Arab saja, pun dari negara kaum Muslimin lainnya, seperti Indonesia, Muslim yang ‘berhijrah’ ke barat dengan berbagai alasan kemudian menukar gaya hidup mereka menjadi ala westernize dan melupakan identiti sejati diri mereka sebagai Muslim. Ini adalah salah satu usaha Yahudi-Zionis yang menyebarkan budaya rosak mereka untuk merosak fitrah manusia, khususnya kaum Muslimin, dengan tujuan semua manusia menjadi seperti mereka.
Firman Allah: “Sekali-kali tidak redha orang Yahudi dan Nasrani sehingga kamu mengikut millah (cara hidup) mereka.” (Surah Al-Baqarah :ayat 120).
Ironinya, virus westernize itu tak hanya menjangkit mereka yang ‘berhijrah’ ke negeri-negeri Barat, tetapi juga telah menjangkit di negeri-negeri kaum Muslimin sendiri. Kita lihat banyak kaum Muslimin yang gaya hidup mereka cenderung ke barat-baratan, bukan hanya di bandar atau kota-kota besar, tetapi virus budaya kafir barat sudah menyebar ke desa-desa. Buktinya, kita sekarang melihat banyak Muslim yang gayanya sudah menjadi ‘salinan’ para idola Barat, banyak Muslimah yang lebih cenderung memakai jeans atau hot pants daripada memakai jilbab.
Maka hari ini wanita Muslim berjilbab, bercadar, atau memakai burka terlihat asing. Islam yang sebenarnya telah menjadi asing di mata majoritis manusia, kembali seperti zaman dahulu, seperti sabda Rasulullah s.a.w:
“Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pula dalam keadaan asing, maka berbahagialah orang-orang dikatakan asing.”
(HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma)
Kembali semula ke isu Muslim imigran di Barat, tidak sedikit juga dari mereka yang mampu mempertahankan keyakinan mereka dengan erat, seperti menggenggam bara api, mereka itulah orang-orang yang Allah lindungi yang kemudian melalui merekalah Allah memberikan hidayah kepada orang-orang kafir untuk memeluk Islam. Tersebarnya virus westernize dan gerakan anti-Islam, tidak melemahkan keimanan mereka dan tak menyurutkan langkah mereka untuk berdakwah di jalan Allah.
Semoga Allah melindungi kita dari rancangan jahat musuh-musuh Islam, Aamiin.
Petikan: http://muslimahzone.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan