TIGA orang penyair yang menjadi penyair Rasulullah ﷺz yang mana mereka membela Islam dengan syair-syair mereka, yaitu:
• Kaab bin Malik
• Abdullah bin Rawahah
• Hassan bin Tsabit
Dan yang paling kuat di antara mereka dalam membela Islam dengan kata-katanya adalah Hassan bin Tsabit.
Dalam sejarah Islam, puisi bukan sekadar keindahan kata, tetapi senjata dakwah dan pembelaan terhadap kebenaran. Rasulullah ﷺ memahami kekuatan kata dalam memengaruhi hati manusia, maka beliau menghargai dan mendorong para penyair yang menggunakan syair untuk menegakkan agama Allah dan membela kehormatan umat Islam. Ketiga penyair besar ini adalah simbol bahwa ilmu, seni, dan sastra pun dapat menjadi medan jihad yang agung.
1. Hassan bin Tsabit adalah penyair paling menonjol dalam membela Rasulullah ﷺ. Dengan lisannya, ia menangkis hinaan kaum musyrikin, menyanjung akhlak Nabi ﷺ, dan menanamkan semangat iman dalam hati umat. Rasulullah ﷺ bahkan mendoakannya dengan sabda:
اللَّهُمَّ أَيِّدْهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ
“Ya Allah, kuatkanlah dia (Hassan) dengan Jibril.” HR. al-Bukhari dan Muslim)
2. Ka'ab bin Malik dikenal dengan syair-syairnya yang indah, penuh hikmah dan nasihat, serta menjadi pengingat bagi umat agar tidak lalai dalam jihad dan ketaatan.
3. Abdullah bin Rawahah adalah penyair yang menggugah hati kaum Muslimin dengan bait-bait yang menyalakan semangat iman dan keberanian di medan perang. Beliau gugur syahid di Perang Mu’tah.
Beliau bertiga adalah juru bicara kebenaran dengan lisan yang suci dan pena yang jujur. Sementara musuh menyerang dengan pedang dan ejekan, mereka melawan dengan syair dan iman.
الكلمة الطيبة جهاد، والبيان الصادق عبادة، والشعر الهادف سيفٌ من سيوف الدعوة.
Kata yang baik adalah jihad, ucapan yang jujur adalah ibadah, dan puisi yang bermakna adalah pedang dari pedang-pedang dakwah.
Catatan AL-Hikam
Tiada ulasan:
Catat Ulasan